SAUSSURE : BAHASA SEBAGAI FAKTA SOSIAL
Menjelang
akhir abad XIX - rupanya
semuanya tampak baik untuk waktu itu, dan sebagian masih tetap meyakinkan untuk
masa sekarang - persamaan bahasa dengan biologi telah banyak ditolak. Hal ini
menimbulkan kesulitan pemahaman bahasa sebagai suatu disiplin akademis: Jika
bahasa bukan species hidup, dalam arti apakah bahasa merupakan
"barang" yang dapat diselidiki? Orang awam senang saja bahwa bahasa
Perancis merupakan sesuatu yang
dapat dipelajari, yang memiliki perangkat tertentu dan dalam beberapa hal sama
atau serupa dengan bahasa Inggris tapi dalam hal lain berbeda; tapi bila bahasa
Perancis suatu barang dan barang itu merupakan sesuatu yang aneh. Sudah jelas
bahwa bahasa itu bukan benda konkrit seperti meja ataupun seperti hamparan
daratan yang disebut Perancis. Anda tidak dapat melihat ataupun mendengar
bahasa Perancis itu. Yang dapat Anda dengar ialah Gaston si pelayan berkata "pas si bete ...": Anda dapat melihat sebaris cetakan huruf dalam selembar surat kabar "Le
Monde”; tapi bagaimanakah kita dapat
mengartikan suatu wujud yang disebut bahasa Perancis yang berada di belakang
beribu-ribu fenomena konkrit yang dapat diamati seperti dalam dua contoh tadi? Macam wujud apakah bahasa itu? Paradigma biologi menunjukkan hubungan
antara bicara dan bahasa Perancis seperti hubungan antara Wortel (carrot)
tertentu dan species wortel: Dan sampai dengan ditolaknya pendapat paradigma
biologi ini, pendapat seperti ini sudah dianggap memuaskan – walaupun orang
hanya dapat melihat atau makan wortel, orang menilainya cukup penting untuk
membicarakan species wortel dan membahas, katakanlah, hubungan genetikanya
dengan species ubi-ubian. Tapi pertama kali biologi sudah terlempar ke sisi
jalan; yang kedua, orang sudah berpendapat bahwa paradigma tersebut tidak dapat
memberikan jawaban yang lengkap terhadap pembahasan yang sedang berlangsung.
Dalam biologi, karena species merupakan abstraksi, paling tidak individu
species tersebut merupakan barang yang konkrit, maka beberapa macam barang lebih
dapat mudah dirasa daripada wortel. Tapi analogi linguistik terhadap individu
biologi adalah idiolek; dan ini hampir semua, bila tidak keseluruhannya, sama
seperti abstraksi dari konsep yang luas tentang bahasa. Kita tidak dapat
mendengar idiolek Gaston sebagai suatu wujud; kita hanya dapat mendengar
contoh-contoh idiolek tersebut – komentar yang ia ucapkan kalau ia melihat uang
tip yang kita tinggalkan, dan contoh idiolek itu tidak mempunyai kesejajaran
dalam biologi. Jadi walaupun tidak dianggap sebagai masalah tertentu oleh ahli
bahasa abad XIX, pertanyaan “Bagaimanakah pengertian wujud yang disebut bahasa
atau dialek yang mendasari realita yang dapat dirasakan daripada ujaran-ujaran
tertentu? Tetap terbuka pada masa itu. Orang yang menjawabnya yang dapat
memuaskan para ahli yang semasa dengannya serta para ahli dewasa ini ialah
sarjana Swiss: Ferdinand de Saussure.
Mongin Ferdinand de Saussure, nama
lengkapnya, dilahirkan di Jenewa pada tahun 1857, anak keluarga kaum Huguenot
yang pindah dari Lorraine selama perang agama di Perancis akhir abad XVI.
Walaupun orang sekarang menganggap Saussure sebagai orang pertama yang
memberikan definisi tentang pengertian yang disebut linguistik sinkronis –
yaitu kajian tentang bahsa sebagai system yang terdapat pada waktu tertentu,
yang dibedakan dengan linguistik historis (yang untuk membedakannya Saussure
menamakan linguistik diakronis) yang bagi para ahli semasanya merupakan
satu-satunya pendekatan yang ada untuk mempelajari bahwa waktu itu – pada masa
hidupnya tidak dimaksudkan untuk menjadikannya terkenal. Saussure mendapat
didikan sebagai ahli bahasa kuno, dan berhasil ketika masih berusia muda
menerbitkan buku yang berjudul Memoire sur lesysteme primitif des voyelles dans
les langues indo-europeennes (1878). Buku itu diterbitkan beberapa minggu
setelah ulang tahunnya yang ke XXI: Ketika ia masih menjadi mahasiswa di
Jerman. Buku tersebut merupakan salah satu dasar rekonstruksi bahasa Proto
Indo-Eropa. Saussure memberikan kuliah Ecole Pratique des Hautes Etudes di
Paris dari tahun 1881 sampai tahun 1891, sebelum ia kembali mengajar di Jenewa,
semua penerbitannya, dan hampir semua kuliah yang diberikannya, seluruh
karyanya lebih banyak berhubungan dengan linguistik historis daripada
linguistik sinkronis, dengan analisis yang mendalam tentang berbagai bahasa
Indo-Eropa dan bukan dengan teori umum yang menjadikannya ia sekarang terkenal.
Padahal, walaupun Saussure
menghasilkan karyanya tentang teori linguistik secara umum pada sekitar 1890
(Koerner, 1973 : 29), tampaknya ia segan memberikannya pada orang lain, dan
kisah bagaimana gagasan-gagasannya dapat masuk ke penerbitan merupakan cerita
yang aneh. Pada akhir tahun 1906 ia diminta untuk mengambil alih tanggung jawab
dalam memberikan kuliah tentang linguistik umum dan sejarah serta perbandingan
bahasa-bahasa Indo-Eropa dari seorang sarjana yang telah berhenti dari dinasnya
selama 30 tahun; Saussure mengajarkan bahan itu pada sisa masa kuliahnya dan
pada kuliah-kuliah tahun 1908-1909 dan tahun 1910-1911. Pada tahun-tahun yang
pertama Saussure membatasi kuliahnya hanya tentang hal-hal sejarah; tetapi
ketika ia memberikan pada tahun-tahun yang kedua ia memasukkan juga pengantar
singkat tentang linguistik sinkronis, dan pada kuliah yang ketiga, seluruh
semester digunakan untuk memberikan teori linguistik sinkronis. Tak lama
sesudah itu ia meninggal, tanpa sempat menerbitkan bahan teori yang manapun.
Beberapa orang telah pernah memintanya untuk menerbitkan, tapi ia selalu
menjawab bahwa untuk menyusun bahan-bahan kuliahnya sangat menyita waktu,
tetapi dua orang rekannya, Charles Bally dan Albert Sechehaye memutuskan untuk
menyusun bahan-bahan tadi dari catatan kuliah para mahasiswa bersama-sama
dengan catatan kuliah yang ditinggalkan Saussure. Buku yang mereka hasilkan yaitu
berjudul Cours de linguistique gererale (Saussure 1916) merupakan suatu media
yang dapat digunakan oleh sarjana di dunia untuk memahami pemikiran Saussure,
dank arena dokumen inilah Saussure dikenal sebagai bapak ahli linguistik abad
XX.
Saussure : LANGUAGE AS A SOCIAL FACT
Towards the end of the XIX century - apparently everything looks good
for the time, and some still remain convincing for the present - the language
similarities with biology has been widely rejected . This raises the difficulty
of understanding the language as an academic discipline : If the language is
not the species alive , in the sense of whether the language is " stuff
" that can be investigated ? A layman pleased that the French language is
something that can be learned , which have certain devices and in some cases
the same or similar to English but in other respects different ; but when the
French language in an item and that item is something strange . It is clear
that the language was not a concrete object such as a table or as a stretch of land
called France . You can’t see or hear the French language . You can hear is
Gaston the waiter said " pas si bete ... " : You can see a line of
printed letters on a sheet of newspaper " Le Monde " : but how can we
interpret a being called the French language which is behind thousands and
thousands of concrete phenomena that can be observed as in the two examples
that? kind of form is that language ? paradigm of biology shows the
relationship between the speech and language of France such as the relationship
between carrot and certain species of carrots : and to the rejection of the
biological paradigm opinion , such opinion this is considered satisfactory -
although one can only see or eat carrots , vote important enough to talk about
carrots species and discuss , say , genetic relationship with species of
potatoes . , but the first time biology has been thrown to the side of the road
, the second , the already found that paradigm can’t provide a complete answer
to the ongoing discussion . In biology , because the species is an abstraction
, not least the individual species are goods that are concrete , some kinds of
goods can be easily felt than carrots . But the linguistic analogy to biological
individual is idiolect ; and almost all , if not all , the same as a broad
abstraction of the concept of language . We can’t hear idiolect Gaston as a form
; we can only hear the idiolect examples - comments which he says that he saw a
tip that we left off , and it does not have idiolect example parallels in
biology . So although it is not regarded as a particular problem by linguists
of the nineteenth century , the question " How does understanding a form
called a language or a dialect of the underlying reality that can be felt rather
than specific utterances ? Remain open at that time . People who answer that
can satisfy experts as well as experts during her today is the Swiss scholar :
Ferdinand de Saussure
MONGIN Ferdinand de Saussure , his full name , was born in Geneva in
1857 , the son of the Huguenot families who moved from Lorraine during the
French religious wars in the late sixteenth century . Although people now
regard as the first Saussure provides a definition of the notion that so-called
synchronic linguistics - the study of language support as the system contained
in the given time , which is distinguished by historical linguistics ( which to
distinguish Saussure called diachronic linguistics ) is for experts
contemporaries is the only approach available for studying that time was - in
his lifetime was not meant to make it famous . Saussure got educated as an
ancient language , and successfully while still a young man published a book
entitled Memoire sur lesysteme primitive dans les langues des Voyelles indo -
europeennes ( 1878) . The book was published a few weeks after his birthday XXI
: When he was a student in Germany . The book is one of the basic
reconstruction of Proto- Indo- European language . Saussure gives Ecole
Pratique des Hautes lecture Etudes in Paris from 1881 to 1891, before he
returned to teaching in Geneva , all publishing , and almost all the lectures
he gave , throughout his more than dealing with historical linguistics
synchronic linguistics , with in-depth analysis about the various Indo-
European languages and not with the general theory that makes it famous now.
In fact , although Saussure produce his work on the theory of general
linguistics at about 1890 ( Koerner , 1973: 29 ) , he seems reluctant to give
it to someone else , and the story of how his ideas can go into publishing is a
strange story . In late 1906 he was asked to take
over responsibility in giving lectures on general linguistics and comparative
history and languages of the Indo - European from a scholar who has quit his
service for 30 years ; Saussure taught the material on the rest of her student
days and on the lectures in 1908-1909 and in 1910-1911 . In the first years of
Saussure limit at only about historical matters ; but when he gave the two
years he was also a brief introduction to post a synchronic linguistics , and
the third lecture , the entire semester is used to provide synchronous
linguistic theory . Shortly afterward he died , without a chance to publish any
material that theory . Some people have been asked to publish , but he always
answered that for preparing lecture materials very time-consuming , but two of
his colleagues , Charles Bally and Albert Sechehaye decided on a new fabric of
the student lecture notes together with notes Saussure left college . The book
they produced is called Cours de linguistique gererale ( Saussure 1916) is a
medium that can be used by scholars in the world to understand the ideas of
Saussure , Saussure and since this document is known as the father of twentieth
-century linguistics .