Senin, 03 Desember 2012

Keadaan Pariwisata di Indonesia


Keadaan Pariwisata di Indonesia

Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit.Berdasarkan data tahun 2010, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 7 juta lebih atau tumbuh sebesar 10,74% dibandingkan tahun sebelumnya, dan menyumbangkan devisa bagi negara sebesar 7.603,45 juta dolar Amerika Serikat.
Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata di Indonesia. Alam Indonesia memiliki kombinasi iklim tropis,17.508 pulau yang 6.000 di antaranya tidak dihuni,serta garis pantai terpanjang ketiga di dunia setelah Kanada dan Uni Eropa.Indonesia juga merupakan negara kepulauan terbesar dan berpenduduk terbanyak di dunia.Pantai-pantai di Bali, tempat menyelam di Bunaken, Gunung Rinjani di Lombok, dan berbagai taman nasional di Sumatera merupakan contoh tujuan wisata alam di Indonesia. Tempat-tempat wisata itu didukung dengan warisan budaya yang kaya yang mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia yang dinamis dengan 719 bahasa daerah yang dituturkan di seluruh kepulauan tersebut.Candi Prambanan dan Borobudu,Toraja,Minangkabau dan Bali merupakan contoh tujuan wisata budaya di Indonesia. Hingga 2010, terdapat 7 lokasi di Indonesia yang telah ditetapkan oleh UNESCO yang masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.Sementara itu, empat wakil lain juga ditetapkan UNESCO dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia yaitu wayang,keris,batik, dan angklung.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, sebelas provinsi yang paling sering dikunjungi oleh para turis adalah Bali, Jawa Barat,Jawa Tengah,Jawa Timur,DKI Jakarta,Sumatera Utara,Lampung Sulawesi Selatan,Sumatera Selatan,Banten dan Sumatera Barat.Sekitar 59% turis berkunjung ke Indonesia untuk tujuan liburan, sementara 38% untuk tujuan bisnis.Singapura dan Malaysia adalah dua negara dengan catatan jumlah wisatawan terbanyak yang datang ke Indonesia dari wilayah ASEAN. Sementara dari kawasan Asia (tidak termasuk ASEAN) wisatawan Jepang berada di urutan pertama disusul RRC,Taiwan,Korea Selatan dan India.Jumlah pendatang terbanyak dari kawasan Eropa  berasal dari negara Britania Raya disusul oleh Perancis,Belanda dan Jerman.
Pengelolaan kepariwisataan, kebijakan nasional, urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan kepariwisataan di Indonesia diatur oleh Kementerian dan kebudayaan pariwisata Indonesia.
Dari Segi Manajemen

Salah satu potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh Indonesia dalam mengembangkan sektor pariwisata sebagai sektor andalan pemasukan pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat adalah jumlah penduduk yang saat ini telah mencapai lebih dari 220 juta jiwa. Potensi Indonesia untuk menjadi salah satu negara tujuan wisata utama dunia tidak disangsikan lagi. Hal ini dikarenakan potensi pariwisata Indonesia yang besar, seperti kekayaan alam, keanekaragaman budaya dan bahasa daerah, jumlah penduduk yang saat menduduki urutan ketiga terbesar di dunia, merupakan berbagai kekuatan yang dimiliki Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia berpeluang untuk menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan bagi pendapatan Negara dan kesejahteraan masyarakat. Namun, kondisi saat ini, posisi daya saing sektor pariwisata Indonesia semakin menurun. Hal ini ditunjukkan oleh rendahnya indeks daya saing baik daya saing yang mengindikasi bahwa masih ada kendala-kendala yang perlu ditangani, salah satunya terkait pengelolaan SDM. Menurut The Travel &Tourism Competitive Index, Indikator SDM Pariwisata Indonesia menduduki peringkat ke 42 dari 133 negara. Keunggulan Indonesia terletak pada indikator Daya Saing Harga (Price Competitiveness) yang berada pada peringkat ke 3 dan Prioritas terhadap Industri Pariwisata di peringkat ke 10 (WEF, 2009). Di banyak negara, dalam proses perencanaan dan pengembangan kepariwisataan, pembahasan tentang SDM yang dibutuhkan dalam pelayanan kegiatan kepariwisataan yang benar dan efektif seringkali mendapat perhatian yang rendah. Dalam beberapa kasus, bahkan sama sekali diabaikan. Hal tersebut mengakibatkan timbulnya permasalahan serius dalam industri kepariwisataan, dan memungkinkan terhalangnya partisipasi masyarakat setempat dalam kegiatan ekonomi yang dikembangkan dari pengembangan kepariwisataan.Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai peran dan kondisi SDM dalam industri pariwisata, maka pada pembahasan ini akan mengidentifikasi dan merumuskan pengertian SDM pariwisata, jenis dan klasifikasinya, peranannya terhadap perkembangan industri pariwisata, posisi daya saing dan kebutuhan di masa yang akan datang. Dalam strategi pemasaran ada beberapa negara yang dijadikan sebagai pasar baru bagi Indonesia, yaitu negara-negara Cina, Timur Tengah, India, dan Rusia. Negara-negara tersebut diambil karena mulai menunjukkan pertumbuhan kunjungan wisatawan yang cukup signifikan dari waktu ke waktu. Sejak 10 tahun terakhir jumlah Kunjungan dari negara-negara tersebut terus tumbuh, dan tidak terlalu dipengaruhi oleh kondisi Indonesia paska bom Bali I dan Bali II. Selain itu, wisatawan dari negara-negara tersebut juga memberikan kontribusi yang sangat baik dalam pembelanjaan selama kunjungannya di Indonesia. Sementara kontribusi terbesar dalam pembelanjaan dari yang terbesar sampai terkecil yaitu Timur Tengah, Rusia, India, dan Cina. Dan rata-rata pengeluaran wisatawan dari negara-negara sebagai pasar wisata yang baru bagi Indonesia tersebut memberikan kontribusi terhadap devisa karena membelanjakan uangnya dengan nilai yang cukup tinggi per satu kali kunjungannya. Pariwisata merupakan salah satu sektor dengan tingkat kecepatan pertumbuhan yang sangat dinamis dalam perekonomian global, terutama di negara-negara maju. Bahkan pariwisata telah menjadi leading sector di banyak negara dan telah berhasil dalam mendatangkan investasi asing, sehingga pariwisata mampu menjadi generator dalam memicu dinamika pembangunan suatu negara. WTO (Organisasi Pariwisata Dunia) bahkan telah memprediksikan bahwa pariwisata merupakan industri terbesar yang tumbuh di abad 21 dengan perkiraan mencapai 1,6 milliar wisatawan pada tahun 2020, dengan kemampuan pembelanjaan mencapai US$ 2 triliun (atau meningkat 5 kali lipat dibandingkan kondisi pada tahun 2005 yang hanya mencapai US$ 445 miliar. Dengan fenomena tersebut di atas, maka akan semakin meningkatkan gejolak persaingan baik pada tingkat regional maupun internasional. Negara-negara akan saling bersaing untuk dapat menarik perhatian wisatawan baik dalam hal acquisition, satisfaction dan retention. Dan hal tersebut akan berimplikasi kepada posisi Indonesia dalam kancah persaingan pariwisata dunia. Semakin disadari bahwa dinamika perkembangan kepariwisataan di masa mendatang akan dihadapkan pada kompetisi yang semakin ketat, baik dalam aspek pemasaran maupun pengembangan produk. Kondisi tersebut akan terjadi di seluruh destinasi di penjuru dunia tanpa terkecuali termasuk Indonesia.

Jumlah turis yang berkunjung ke Indonesia

Jumlah wisawatan mancanegara yang melancong ke Indonesia terus bertambah. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juni 2012 jumlah wisawatan mancanegara yang berkunjung ke Tanah Air mencapai 695.531 orang.

"Jumlahnya meningkat 3,13 persen dibandingkan jumlah wisatawan mancanegara pada bulan yang sama tahun sebelumnya. Sementara dibandingkan Mei 2012, naik 6,86 persen," kata Kepala BPS Suryamin dalam keterangan persnya di kantor BPS, Rabu, 1 Agustus 2012.



Kenaikan jumlah wisatawan terus terjadi. Pada Mei lalu, jumlah wisatawan mancanegera yang berkunjung ke Indonesia mencapai 650.883 orang. Selama semester I, kunjungan wisatawan mencapai 3,88 juta orang atau naik 7,75 persen dibanding periode tahun sebelumnya, sebanyak 3,60 juta orang.

Jumlah wisatawan yang datang langsung melalui 19 pintu masuk utama pada Juni 2012 mengalami peningkatan 2,41 persen dibandingkan kondisi tahun sebelumnya, yaitu dari 640.945 orang menjadi 656.382 orang. Demikian juga dibandingkan Mei 2012, jumlah wisawatan yang masuk melalui 19 pintu masuk naik sebesar 6,77 persen.

Kenaikan jumlah wisatawan terjadi di sebagian besar pintu masuk utama. Kenaikan tertinggi tercatat di pintu Bandara Husein Sastranegara, Bandung sebesar 28,97 persen; diikuti Bandara Polonia, Medan 12,13 persen; dan Bandara Adi Sumarmo, Surakarta 10,51 persen.

Sementara penurunan terjadi di Bandara BIL, Mataram sebesar 12,92 persen; Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekan Baru sebesar 8,59 persen; dan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta sebesar 2,63 persen.

Jumlah wisawatan yang masuk melalui Ngurah Rai, Bali pada Juni 2012 juga mengalami penurunan 1,69 persen dibandingkan kedatangan pada tahun sebelumnya, yaitu dari 245.248 orang menjadi 241.108 orang. Namun, jika dibanding Mei 2012 jumlah kunjungan meningkat 9,34 persen.

Peran Pemerintah Dalam Perhatian Terhadap Tempat Wisata

Dalam dasawarsa terakhir ini banyak negara berkembang menaruh perhatian yang khusus terhadap industri pariwisata. Hal ini jelas kelihatan dengan banyaknya program pengembangan kepariwisataan di negara tersebut. Negara yang satu seolah-olah hendak melebihi negara yang lain untuk menarik kedatangan lebih banyak wisatawan, lebih banyak tinggal dan lebih banyak menghamburkan uangnya. Sayang bahwa banyak program kurang masak dipertimbangkan, khususnya mengenai keuntungan yang akan diperoleh apakah lebih besar daripada perusakan yang ditimbulkannya. Dalam hal mencari tempat-tempat rekreasi ada kecendrungan untuk menjadikan cahaya matahari dan laut untuk menjadi daya tarik wisata. Dengan cara demikian potensi yang dimiliki dapat dikembangkan sebagai aktivitas perekonomian dalam membangun kepariwisataan menjadi sesuatu yang mudah untuk dapat menghasilkan devisa yang sifatnya quick yielding. Disamping itu kita mengetahui, bahwa bahan baku industri pariwisata tidak akan pernah habis-habis, sedangkan bahan baku industri lain terbatas. Untuk menggalakkan pembangunan perekonomian dengan suatu pertumbuhan yang berimbang kepariwisataan dapat diharapkan memegang peranan yang menentukan dan dapat dijadikan sebagai katalisator untuk mengembangkan pembangunan sektor-sektor lain secara bertahap. Seperti terjadi pada sektor lain, kebijakan pemerintah pada sektor pariwisata ada yang memberikan dampak langsung dan ada pula yang memberikan dampak tidak langsung. Selain dari hal diatas ada kemungkinan suatu kebijakan ekonomi pemerintah memberikan dampak langsung pada sektor lain tetapi dapat memberikan dampak tidak langsung bagi sektor pariwisata. Tujuan pokok dari kebijakan ekonomi pemerintah terhadap pariwisata adalah untuk memaksimalkan kontribusi pariwisata terhadap ekonomi nasional. 

Tujuan kontribusi ini termasuk :

(a) Optimalisasi kontribusi dalam neraca pembayaran

(b) Menyiapkan perkembangan ekonomi regional dan neraca pembayaran regional.

(c) Menyiapkan tenaga kerja

(d) Peningkatan dan pendistribusian pendapatan.

(e) Kontribusi terhadap kesejahteraan sosial

(f) Memaksimalkan peluang pendapatan fiscal

Di dalam pengembangan pariwisata harus merupakan pengembangan yang berencana secara menyeluruh , sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial dan cultural. Perencanaan tersebut harus mengintegrasikan pengembangan pariwisata kedalam suatu program pembangunan ekonomi, fisik, dan sosial dari suatu negara. Di samping itu, rencana tersebut harus mampu memberikan kerangka kerja kebijakan pemerintah, untuk mendorong dan mengendalikan pengembangan pariwisata. Peranan pemerintah dalam mengembangkan pariwisata dalam garis besarnya adalah menyediakan infrastuktur (tidak hanya dalam bentuk fisik), memperluas berbagai bentuk fasilitas, kegiatan koordinasi antara aparatur pemerintah dengan pihak swasta, pengaturan dan promosi umum ke luar negeri. Tidak dapat dipungkiri bahwa hampir diseluruh daerah Indonesia terdapat potensi pariwisata, maka yang perlu diperhatikan adalah sarana transportasi, keadaan infrasruktur dan sarana-sarana pariwisata. Pemerintah dalam pariwisata digambarkan sebagai berikut :

REGULASI
Lisensi, perencana, klasifikasi system, pengupahan

PENERIMAAN
Pajak, Retribusi

PENGELUARAN
 Infrastruktur, Investasi, bantuan, pinjaman

REDISTRIBUSI
Pajak, kesejahteraan, pelatihan

EKONOMI
Pemasok Konsumen 

Banyak pemerintah memanfaatkan pariwisata sebagai :

- Sumber pendapatan

- Sumber biaya bagi sektor lain.

Tetapi di beberapa negara pariwisata masih tidak menonjol aktivitas kegiatan sehingga peranan dalam perolehan pendapatan tidak terperhatikan. Sebaliknya dalam rangka otonomi daerah , pariwisata banyak diandalkan sebagai unsure utama dalam PAD. Pajak dalam pariwisata bisa dalam bentuk :

- Pajak atas produk pariwisata biasa dalam bentuk

- Pajak dibebankan kepada konsumen yang bertindak sebagai wisatawan

- Pajak dibebankan kepada pemakai jasa pariwisata. Beberapa negara mengatur pajak atas lalu lintas perjalanan terutama untuk perjalanan keluar.

- Indonesia menerapkan pembayaran fiskal (hakekatnya sama dengan pajak/bagi warga negaranya yang bepergian keluar)

- Paraguay dann Venezuela memberlakukan pajak kedatangan (arrival tour) bagi semua wisatawan.

- Hampir semua negara memberlakukan pajak keberangkatan (departure tax) dalam bentuk airport tax / harbour tax.

Dari satu sisi pemerintah memperoleh pendapatan dari pariwisata, tetapi disisi lain pemerintah banyak mengeluarkan untuk pariwisata. Tiga pengeluaran besar pemerintah bagi pariwisata adalah :

- Investasi dan pemeliharaan infrastruktur

- Fasilitas pengembangan pariwisata

- Pemasaran pariwisata

Investasi infrastruktur pada umumnya disiapkan pemerintah bagi kepentingan ekonomi seluruh sektor tidak hanya sektor pariwisata saja. Hanya bagian kecil dalam aktivitas pariwisata infrastrukturnya dibangun oleh sektor pariwisata. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mendukung sepenuhnya pengembangan pariwisata, karena melihat akan tumbuhnya pendapatan dari kegiatan pariwisata yang terwujud dari adanya pengembangan tersebut. Untuk ini pemerintah akan memberi bantuan pengeluaran bagi pengembangan pariwisata tersebut. Pengeluaran pemerintah dalam pengembangan pariwisata :

a. Pengeluaran langsung :

- Subsidi / bantuan

- Partisipasi pemerintah dalam menyeimbangkan pembangunan

- Bunga Bank

- Bantuan bagi penelitian

- Bantuan bagi pendidikan dan pelatihan

b. Reduksi dari reabilitas

- Reduksi pajak

- Bebas – pajak bagi barang / jasa tertentu 

c. Jaminan / Garansi

- Jaminan atas pinjaman komesrsial

- Jaminan ijin atas pekerja asing

Pengeluaran bagi pemasaran pariwisata yang dikerjakan pemerintah, antara lain untuk :

- Riset dan kegiatan pemasaran (NTO)

- Public Relation

- Iklan dan promosi lainnya

- Komunikasi dan distribusinya

- Pengembangan produk

id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata_di_Indonesia

Senin, 26 November 2012

Opini Saya

Opini Publik dan Permasalahan Gank Motor

Sebagai seorang mahasiswa saya akan mencoba memaparkan sedikit tentang Opini Publik yang saya ikuti. Dari berbagai pengertian yang telah dipaparkan oleh berbagi ahli dan juga komunikasi yang aktif, maka Saya dapat menyimpulkan bahwa Opini Publik adalah tanggapan dari masyarakat tentang suatu permasalahan.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa antara sesama khalayak yang hidup di bumi memiliki berbagai perbedaan. Di dalam perbedaan tersebut tak jarang pula ditemukan suatu permasalah, sehingga Publik dan Opini itu sendiri timbul disebabkan adanya masalah yang dirasakan menarik dan dapat menimbulkan pro dan kontra (Masalah kontroversial) yang sering dijadikan alasan untuk beropini, Baik secara sehat maupun tidak.
Dapat kita lihat dari beberapa contoh isu yang belakang ini marak diperbincangkan. misalnya Gank Motor. Di berbagai daerah, keberadaan gank motor ini sudah ada sejak lama dan dirasakan interaksi nya dengan masyarakat memberikan dampak positif. Belakangan ini,di kota tempat saya berdomisili gank motor ini dirasakan cukup meresahkan. Terlihat jelas berbagai pengrusakan tempat – tempat umun yang mereka lakukan, bahkan ada juga yang telah menimbulkan korban. “Si korban dikejar – kejar oleh anggota gank motor tersebut ketika tengah berkendara dijalan raya. Si korban ini ditabrak hingga menabrak becak yang tepat berada didepannya, kemudian ia terjatuh dekat selokan dengan memar dan luka ditubuhnya, segera dilarikan ke RS terdekat. Si korban tampak depresi, bahkan tak mau keluar rumah lagi walaupun untuk ke sekolah.”. Contoh tersebut merupakan salah satu tindakan negatif dari adanya genk motor.
Dengan adanya permasalahan gank motor belakangan ini, para orang tua melarang anaknya untuk berlama – lama diluar rumah (juga berlaku untuk saya). Pihak kepolisian pun semakin marak melakukan razia, baik di jalan – jalan maupun sekolah. Berita tentang masih ada atau tidak nya gank motor ini (setelah razia yang dilakukan pihak kepolisian) masih simpang siur. Masyarakat merasakan akan lebih baik bila massalah gank motor tersebut diselesaikan sampai ke akar – akarnya.
Di kota saya, terdapat Media massa (baik media cetak maupun elektronik) yang jujur dan dapat dipercaya sebagai penyimpul dari masalah kontroversial (dalam hal ini gank motor) yang ada agar khalayak dapat beropini dan menyikapi dengan bijaksana.

Selasa, 20 November 2012

Tourism : Glosarium 10

W

Wisata Religius
Kegiatan wisata bernuansa keagamaan, seperti naik haji dan retret.

Wisata Tirta
Usaha fasilitas wisata yang memanfaatkan air, seperti pemandian, kolam renang, dan danau.

Wisata Bulan Madu : Penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan-pasangan merpati, pengantin baru, yang sedang berbulan madu dengan fasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan dan kunjungan mereka, seperti kamar pengantin dan sebagainnya.

 Wisata Buru : wisata di suatu daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan pemerintah dan digalakkan oleh berbagai agen atau biro perjalanan.

Wisata Minat Khusus
Kegiatan wisata yang membutuhkan keterampilan khusus atau minat khusus dimana tidak setiap orang ingin dan mau melakukannya, seperti, menyelam dan menelusuri gua.

Wanita : perempuan dewasa

wisata keluarga : Suatu perjalanan wisata yang dilakukan oleh serombongan keluarga yang masih mempunyai hubungan kekerabatan satu sama lain.

Wisata Komersial : Dalam jenis ini termasuk perjalanan untuk mengunjungi pemeran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial, seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.

Wisata Konvensi : negara yang menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan sidang bagi para peserta konferensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional.

Wisata Industri : Perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa atau orang-orang awam ke suatu kompleks atau daerah perindustrian dimana terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar dengan maksud melakukan peninjauan atau penelitian.
 





Senin, 19 November 2012

Tourism : Glosarium 9


T

Turis : Pelancong ; Wisatawan

tour: kunjungan pendek dari biasanya beberapa jam yang fokus pada jalan-jalan dan / atau kunjungan

V

Villa : Rumah mungil diluar kota atau pegunungan; rumah peristirahatan (digunakan hanya pada waktu-waktu liburan)

Visa : pembubuhan tanda tangan dan cap atas sesuatu (paspor) sebagai izin memasuki negara lain dan berada di sana untuk sementara oleh pejabat perwakilan negara yang bersangkutan.

W

Waduk : kolam besar tempat menyimpan air sediaan untuk berbagai kebutuhan atau mengatur pembagian air dsb [ dipakai di musim kemarau]

Wayang : Boneka tiruan orang, dsb terbuat dari pahatan kulit atau kayu dsb yang dapat dimanfaatkan untuk memerankan tokoh dalam pertunjukan drama tradisional (Bali, Jawa, Sunda, dsb), biasanya dimainkan oleh orang

Widyawisata : perjalanan ke luar (daerah, kampus, dsb) dalam rangka kunjungan studi (biasanya berombongan); kunjungan dalam rangka menambah ilmu pengetahuan.
Wisata Cagar Alam : wisata yang di lakukan ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya yang dilindungi oleh undang-undang.

Wisata Domestik : Kegiatan perjalanan seseorang yang masih di dalam negara domisilinya.

Wisata bahari : wisata yang berhubungan dengan laut.

Wisatawan nusantara : Wisatawan dalam negri atau wisatwan domestik.


Tourism : Glosarium 8


R

Ranse : tas besar, biasanya terbuat dr kain terpal, yg disandang atau digendong di punggung.

Rekreasi : penyegaran kembali badan dan pikiran; sesuatu yg menggembirakan hati dan menyegarkan seperti hiburan, piknik

Reservasi : Reservasi adalah suatu proses permintaan pemesanan
kamar dan fasilitas lain yang diinginkan oleh calon tamu untuk periode
tertentu.

Resort : penginapan yang biasanya terletak dan menampilkan panorama pinggiran pantai yang indah
Rest area: tempat pengendara beristirahat di  sela sela perjalananya

Restoran : suatu tempat makan yang biasanya identik mewah dan besar
yang di dalamnya menyediakan berbagai jenis hidangan makanan.

Rute : arak aatu arah yg harus di turut [ditempuh, dilalui]




S

Songket : tenun yg bersulam benang emas (perak), biasanya dikenakan kaum wanita.

Stupa : bangunan dr batu yg bentuknya spt genta, biasanya merupakan bangunan suci agama Buddha (tempat menyimpan relik atau benda-benda suci sang Buddha)

Suku : Golongan orang-orang [keluarga] yg seturunan

T

Tur grup : Sebuah paket perjalanan untuk perakitan wisatawan yang memiliki jadwal yang sama, tanggal perjalanan, dan transportasi. Kelompok wisata biasanya diatur sebelumnya, prabayar, dan termasuk transportasi, penginapan, makan.